Jumat, 23 September 2011

DIBALIK TOBONG KOMUNITAS TEATER SMARON

    Komunitas teater SMAN 1 Srono yang dikomandani Mas Riyan mampu membuat penonton terkesima, tertawa, tersenyum...selama pertunjukkan berlangsung. Dengan akting yang kuat semua pemain benar-benar menghayati perannya masing-masing. Pekerja teater yang mendukung juga bekerja sangat optimal, mulai dari penata panggung, penata musik, costum, make up, semuanya kompak melahirkan sebuah karya teater modern dengan judul "TOPENG" .
     Seni sebagai media pendidikan benar-benar diwujudkan karena dalam lakon "TOPENG" sarat dengan pesan moral kepada siapapun baik yang tua maupun yang muda. Sajian yang berdurasi 45 menit berlangsung begitu cepat. Mengapa...? karena sajian ini enak ditonton, sehingga pemain dan penonton benar-benar menikmati tanpa terasa detik menit berlalu begitu cepat. Jika pemain bermain bagus mulai awal pertunjukkan pasti adegan demi adegan akan berjalan dengan baik, tetapi jika di awal pertunjukkan sudah ada kesalahan jangan harap pertunjukkan akan berjalan lancar. Jadi yang perlu diingat oleh pemain teater panggung jangan membuat kesalahan di awal permainan...
     Bagi anggota baru yang tergabung dalam komunitas teater smaron  jika ingin tampil bagus dalam sebuah pementasan yang diperhatikan adalah :
     1. Disiplin dalam berlatih, disiplin waktu, disiplin sikap.
     2. Harus mampu bekerjasama dengan seluruh anggota komunitas.
     3. Memahami istilah-istilah dalam seni akting.
     Itulah bekal awal bagi anggota baru khususnya kelas X yang baru bergabung dalam komunitas teater smaron, semoga anda akan menjadi aktor dan aktris profesional dan mampu berprestasi untuk sekolah dan diri sendiri....
     BELAJAR TEKNIK AKTING
     Untuk menjadi seorang aktor yang profesinal bukan hal yang mudah tetapi membutuhkan keuletan dan kemauan yang keras. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam seni akting, pertama adalah olah vokal, unsur dialog dalam drama bentuk apapun pasti membutuhkan suara yang mampu menguatkan karakter yang diperankannya. Agar kualitas vokal bagus dan tidak kehabisan suara hingga akhir pertunjukkan dibutuhkan latihan teknik pernafasan. Ada tiga posisi tubuh untuk melatih teknik pernafasan, bisa duduk, berbaring dan berdiri. Tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan perlahan, lakukan berulang-ulang selama 15 menit dipandu oleh pelatih dan berteriak keras full power keluarkan nafas panjang pada menit ter akhir. Yang kedua, melatih kelenturan tubuh (gesture) berfungsi untuk menguatkan akting sesuai alur cerita. Bentuk latihannya adalah olah fisik, tubuh seorang aktor dituntut sehat, dengan tubuh yang sehat aktor akan percaya diri dalam memerankan peran yang disandangnya hingga akhir pertunjukkan.
      Setelah dua hal di atas sudah dijalani dengan baik berikutnya kita berlatih inner action atau gerak batin, atau dengan istilah yang dikenal dengan penjiwaan (ekspressi) , setiap peran yang dibagikan sesuai naskah pasti dibutuhkan penjiwaan sesuai karakter dalam tuntutan naskah. Latihan ini bisa dilakukan dengan cara mengamati perilaku, sikap, kebiasan tokoh yang kita perankan dalam kehidupan sehari-hari sesuai tuntutan naskah. Memasuki peran sesuai dengan tuntutan naskah perlu kejelian, karakter tokoh yang kita perankan harus benar-benar menyatu dengan diri kita, roh tokoh yang kita perankan selama pementasan berlangsung menggantikan roh yang ada dalam diri kita. Tidak mudah memang tetapi kalau kita benar-benar ingin bermain total tahapan ini harus kita lalui.
      Teater panggung adalah sejarah, hanya sekali terjadi, berbuat salah di atas pentas menyimpang dari alur cerita selesai sudah, permainan akan kacau, dan jika tidak mampu mengendalikan permainan dunia seakan runtuh, penonton kacau, penonton berteriak mencemooh, dan layarpun ingin segera diturunkan, pementasan gagal, ini tidak boleh terjadi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar