Senin, 12 September 2011

RENUNGAN DI HARI MERDEKA

     Mungkin ini ini pertama kali Tentara membuat sebuah karya seni teater yang enak ditonton oleh ribuan peserta upacara dalam rangka HUT RI yang ke 66, luar biasa kreatif lho, para prajurit mampu menjadi sutradara sebuah pertunjukkan patut diacungi jempol.
     Alur cerita yang menggambarkan perjuangan para pejuang 45 di wilayah Banyuwangi yang dibantu oleh masyarakat banyuwangi dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 oleh Soekarno - Hatta, inilah salah satu bentuk untuk menanamkan nilai perjuangan di kalangan pelajar di wilayah Srono.
     Dan tentunya kita harus memetik nilai-nilai perjuangan bangsa ini yang tidak mengenal menyerah dan tidak pamrih....ini yang sulit kita dapatkan di negeri ini saat ini. Mari kita renungkan ...kita camkan dalam-dalam di otak dan benak kita paling dalam. Di era reformasi banyak orang ingin menduduki jabatan tanpa melalui perjuangan, banyak anak-anak bangsa ingin meraih cita-cita tanpa memeras otak, banyak cara yangk kadang tidak sesuai nilai perjuangan '45. Yang paling meresahkan adalah munculnya pola pikir yang bertentangan dengan nilai-nilai persatuan dan kesatuan, di layar televisi kita saksikan perkelahian antar kelompok suku, pelajar, mahasiswa, pemuda antar kampung bahkan sudah merambah ke ibu kota, ini sangat menyesakkan dada...
     Inilah Indonesia masa kini, siapa yang akan mengubah di hari depan ...?,  jawabannya ada di hati kita yang paling dalam, berpikir sebelum melangkah, menyikapi setiap masalah dengan bijak tanpa mengorbankan orang lain, ya...negara ini membutuhkan anak-anak bangsa yang berkualitas untuk membangun Indonesia di masa mendatang...
     Pendidikan karakter adalah satu alternatif untuk dijadikan solusi, karakter yang bagaimana ? Mempertanyakan karakter yang bagaimana nampaknya jawabnya mudah, tetapi pengamalannya yang perlu disikapi dari yang atas. Mulai orang tua, guru, pimpinan, baru anak didik kita. Hindari pendekatan politis karena bisa berakibat fatal. Kedisiplinan berangkat dari diri masing-masing individu, kejujuran berangkat dari nurani masing-masing individu, dan memahami nilai-nilai Pancasila  secara utuh adalah kata kunci untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kemudian kita amalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, barulah cita-cita proklamasi kemerdekaan bisa diwujudkan, inilah seninya hidup di negeri yang kita cintai. Jangan harap negeri ini mampu mewujudkan cita-cita proklamasi Jika kita semua tidak berani melakukan sebuah revolusi diri.
      Pendidikan Seni Budaya memiliki nilai strategis untuk mengubah perilaku anak didik dengan pendekatan hati, bersinergi, untuk menjadi mandiri, barangkali nilai-nilai estetika kehidupan akan mampu dicerap anak-anak kita melelui media berkesenian, dengan berkesenian akan mengubah hati, mengubah diri...semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar